Bosowa Corporindo menggelar seminar bertema “Sustainability in 2025: Adapting Business Strategies to New Government Policies and Economic Trends” di Novotel Makassar, Kamis (3/10/2024). Kegiatan tersebut menjadi ajang diskusi dan berbagi informasi terkait kesiapan menghadapi peluang di tahun 2025.
Seminar yang bertema ekonomi dan bisnis ini dihadiri oleh CEO Bosowa Corporindo, Bapak Subhan Aksa, Ketua Yayasan Aksa Mahmud, Ibu Melinda Aksa, Bapak Munafri Arifuddin, jajaran Board of Director (BOD), seluruh CE dan Head Unit Bisnis Bosowa Corporindo, serta disiarkan secara langsung di YouTube Bosowa Corporindo.
Bosowa Corporindo juga menghadirkan Bapak Fakhrul Fulvian, yang merupakan Chief Economist Trimegah Securities, dan Bapak Frans B.M. Debukke, Dewan Pengawas Perum Bulog, sebagai pembicara. Jalannya seminar dipandu oleh Bapak Mulya Amri, spesialis kebijakan publik sekaligus Faculty Chair of Golkar Institute, sebagai moderator.
CEO Bosowa Corporindo, Bapak Subhan Aksa, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk memaparkan kondisi di tahun 2025 dan mempersiapkan Bosowa Corporindo agar semakin berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia ke depannya.
“Tahun depan akan berbeda dengan tahun ini karena kita akan memulai dengan pemerintahan yang baru, regulasi baru, dan strategi baru, dengan langkah yang semakin dekat dengan tujuan kita untuk menjadi nomor satu dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya bagian Timur Indonesia,” kata Bapak Subhan.
Dengan adanya informasi dan wawasan dari para pakar sebagai pembicara dalam seminar ini, kata Bapak Subhan, akan membangun optimisme Bosowa Corporindo.
“Satu hal yang saya harapkan adalah optimisme bapak ibu dalam menyusun rencana bisnis tahun 2025 nanti. Kita harus beradaptasi terhadap perubahan ekonomi dan tetap optimis dalam menyusun anggaran tahun 2025,” ujar beliau.
Dalam seminar tersebut, Bapak Fakhrul Fulvian menyampaikan materi tentang Outlook Ekonomi dan Pasar Keuangan di tahun 2025. Sementara Bapak Frans B.M. Debukke memaparkan Strategi Kebijakan Program Pembangunan Pemerintahan Baru 2025.
Selain pemaparan materi, seminar ini juga membuka sesi tanya jawab. Kesempatan tersebut dimanfaatkan para peserta untuk berinteraksi langsung dengan pemateri mengenai kebijakan pemerintahan baru di tahun 2025.
Bapak Munafri Arifuddin menjadi salah satu peserta yang memberikan tanggapan mengenai program kebijakan pemerintahan baru, makanan bergizi gratis, dan potensi maritim Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi sebagai negara kepulauan, jangan sampai nomenklatur dalam program makanan bergizi ini hanya daging, padahal ikan sebagai hasil laut Indonesia bisa kita berdayakan juga karena memiliki kandungan protein tinggi,” kata Bapak Munafri.